" STOP ILEGAL LOGGING, REMEMBER GLOBAL WARMING "




Senin, Januari 18, 2010

Ribuan Hektar Tanaman di Formasi Cantigi Gunung Slamet Rusak Parah

Pikiran Rakyat Online, 29/12/2009 - Aktivitas vuklanik Gunung Slamet sejak April telah meluluhlantakkan ribuan hektare (ha) tumbuh-tumbuhan vegetasi yang berada di batas vegetasi gunung dengan ketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut (mdpl). Aktivitas Gunung Slamet meningkat sejak 23 April 2009.
Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, Jawa Tengah (Jateng), Andi Riana, mengatakan, ribuan hektar tumbuh-tumbuhan vegetasi yang musnah berada di wilayah petak 58 yang luas totalnya mencapai 8.000 hektar. "Dari luas itu 2.000 hektar rusak akibat aktivitas vulkanik," jelasnya, Selasa (2912).
Luberan material yang terlontar dari kawah gunung selama aktivitas gunung menyebabkan tumbuh-tumbuhan kerdil yang tumbuh di batas vegetasi rusak parah. Sebelumnya, di sekitar batas vegetasi yang melingkari lubang kawah itu berwarna hijau, namun kini sudah tidak lagi hijau tetapi berwarna coklat dan putih yang merupakan material vulkanik yang dimuntahkan dari Gunung Slamet.
Dalam keadaan normal, biasanya di wilayah yang memiliki ketinggian di atas 3.000 mdpl tersebut ditandai dengan formasi cantigi, atau pohon kerdil yang biasa ditumbuhi edelweiss dan petai gunung atau kemlanding.
Hasil survei tim dari Perhutani KPH Banyumas Timur di sekitar puncak Gunung Slamet beberapa waktu lalu. Sebelum sampai puncak gunung, pada jarak ratusan meter dari tanah lapang yang tidak ditumbuhi oleh tanaman karena tanahnya berbatu dan dipenuhi material vulkanik. Di bawahnya baru ditumbuhi tanaman perdu yang dikenal sebagai formasi cantigi. "Adanya aktivitas vulkanik yang meningkat menyebabkan ribuan ha formasi cantigi yang melingkari gunung mengalami kerusakan," katanya.
Menurut Andi, wilayah setempat masuk dalam petak 58 dengan luas totalnya mencapai sekitar 8.000 ha. Dari luas tersebut, formasi cantigi memiliki luas sekitar 2.000 ha.
Rencananya pada areal formasi cantigi akan ditanam tanaman petani gunung atau kemlanding. Pohon ini berbuna untuk mencegah longsoran material vilkanik yang kini sudah menggunung di sekitar kawah. Keuntungan formasi cantigi juga berfungsi melindungi pendaki dari terjangan badai.
Diakui, penanaman tananam di batas vegetasi untuk kondisi saat ini memang belum memungkinkan, karena kondisinya belum aman betul, lontaran lava masih berlangsung "Nanti, kalau sudah berangsur-angsur aman, kami akan bekerja sama dengan masyarakat melakukan penanaman tumbuhan pada wilayah yang rusak tersebut," jelas Andi.

Tidak ada komentar: