" STOP ILEGAL LOGGING, REMEMBER GLOBAL WARMING "




Selasa, September 29, 2009

Arenisasi KPH Banyumas Timur

Bina Edisi 07/September 2009 - KPH Banyumas Timur yang wilayahnya sebagian luas berada di kaki Gunung Slamet, diatas 750 dpl, merupakan daerah yang sub DAS dan beberapa DAS besar seperti Serayu, memiliki kekayaan flora dan fauna. Bahkan dari kakayaan hayati yang ada, termasuk DAS yang ada telah dikelola, menjadi asset tersendiri bagi KPH yang masih berstatus KPH Pembangunan ini.  Mengingat, sebagai hulu yang mempengaruhi kondisi iklim dan ketersediaan air, diperlukan perlindungan terhadap daerah-daerah tertentu untuk mencukupi kebutuhan ekologi dan air bagi masyarakat, terutama yang ada diperkotaan dan daerah hilir. Sebagai upaya melindungi ketersediaan kebutuhan ekologi dan air, KPH Banyumas Timur telah dan terus melakukan penanaman pohon aren pada daerah-daerah tertentu, terutama sepanjang sungai dan sumber-sumber mata air.

 


Sedikitnya 5.000 batang pohon aren dalam waktu dekat ini, telah tertanam di wilayah KPH Banyumas Timur. Selain itu, menurut Adm/KKPH Banyumas Timur, Ir.Andi Riana,MSi, didampingi Wakil Adm Ir. Teguh Jati, Kaur Humas Suparto, mengatakan, selain aspek konservasi terutama di kawasan Gunung Slamet Barat (Baturaden), dan Karangkobar, juga dalam upaya menghidupkan kembali sentra-sentra kerajinan gula aren yang banyak didapat di wilayah ini.Menurut Ir.Andi Riana,MSi, tahun 2008, telah tertanam pohon aren seluas 99,4 ha dan tahun ini 2009 seluas 79,2 ha dengan jarak tanam 7x7 m sepanjang tepi sungai yang dimaksudkan sebagai Kawasan Perlindungan Setempat (KPS). Dibudidayakannya aren, karena pohon ini sangat tepat sebagai pelindung sumber air, juga sudah banyak terdapat di kawasan hutan KPH Banyumas Timur. Hingga saat ini, dilaksanakan cara cemplongan. Namun pasti, nantinya bisa di-PHBM-kan, mengingat lokasi tanaman, juga berada pada kawasan PHBM yang dikelola LMDH, mengingat lokasi tanaman, juga berada pada kawasan PHBM yang dikelola LMDH. Mengingat, selain sebagai konservasi, perlindungan air, aren juga bisa sebagai bahan pangan, juga bisa jadi bahan industri energi, sebagai Bio Etanol, Ujar Andi.Ditambahkannya, keanekaragaman hayati KPH Banyumas Timur, mencakup flora banyak tumbuh tanaman dan bunga termasuk sangat spesifik, yaitu Bunga Kantong Semar. Dalam kekayaan flora, diwujudkan dengan dimilikinya kebun raya. Kekayaan fauna masih terdapatnya banyak rusa, secara otomatis, kalau masih banyak rusa, juga dipastikan ada harimau, juga dimungkinkan masih terdapat badak bercula satu di perbatasan Brebes, seperti dikatakan masyarakat Cipendok.Selain kekayaan itu, KPH Banyumas memiliki kekayaan sekaligus keindahan alamnya yang menjadi objek-objek wisata, seperti sumber air panas pancuran tiga, pancuran tujuh, tlaga sunyi sebagai sumber mata air dan wana wisata. Wisata religius, padepokan jambu 5 dan jembe 7 di Gunung Selaok. Air terjun, Curug Cipendok juga kawasan lindung, dengan tanaman dammar yang sangat rimbun dan menjadi daya tarik tersendiri para wisatawan di Baturaden. Bahkan, KPH Banyumas Timur ini juga memiliki potensi panas bumi. Semua ini, menjadikan banyak pihak merasa bergantung dan memiliki sehingga mereka juga ikut bertanggung jawab menjaga keamanan asset-aset Perhutani tersebut. Makanya, kondisi keamana cukup mantap, dengan indikasi trend menurunnya tingkat kerawanan hutan yang ada. Ini semua tidak lepas dari jalannya dan kontribusi LMDH yang melaksanakan PHBMnya. Kasus tenurial, di KPH Banyumas Timur, juga tidak menonjol, tidak seperti di wilayah lain.Sebelum mengakhiri perbincangannya dengan BINA, Suparto, Kaur Humas yang mendampingi Ir.Andi Riana,Msi, menyebutkan aset wisata yang dimiliki oleh KPH Banyumas Timur antara lain adalah :Traditional Javanese Aromatheraphy SPA, Hotel dan Villa, Air panas pancuran 7 dan 3, Wana Wisata dan Kebun Raya, Telaga Sunyi, Outbond centre, wisata desa, Jungle track dan wisata anak cerdas serta Program Penghijauan serta obyek-obyek menarik lainnya yang laik untuk dikembangkan.-PQPA

Tidak ada komentar: