" STOP ILEGAL LOGGING, REMEMBER GLOBAL WARMING "




Senin, Juni 14, 2010

Tafaqur Alam Rimbawan Perhutani Banyumas Timur (Penghijauan di Puncak Gunung Slamet)


KPH Banyumas Timur - Aktivitas vuklanik Gunung Slamet sejak April 2009 telah meluluhlantakkan ribuan hektare (ha) tumbuh-tumbuhan vegetasi yang berada di batas vegetasi gunung dengan ketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut (mdpl). Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, Jawa Tengah (Jateng), Ir.Andi Riana,MSi (skg menjabat sebagai Adm/KKPH Cepu) mengatakan, ribuan hektar tumbuh-tumbuhan vegetasi yang musnah berada di wilayah petak 58 yang luas totalnya mencapai 8.000 hektar. "Dari luas itu 2.000 hektar rusak akibat aktivitas vulkanik," jelasnya.
Luberan material yang terlontar dari kawah gunung selama aktivitas gunung menyebabkan tumbuh-tumbuhan kerdil yang tumbuh di batas vegetasi rusak parah. Sebelumnya, di sekitar batas vegetasi yang melingkari lubang kawah itu berwarna hijau, namun kini sudah tidak lagi hijau tetapi berwarna coklat dan putih yang merupakan material vulkanik yang dimuntahkan dari Gunung Slamet.Dalam keadaan normal, biasanya di wilayah yang memiliki ketinggian di atas 3.000 mdpl tersebut ditandai dengan formasi cantigi, atau pohon kerdil yang biasa ditumbuhi edelweiss dan petai gunung atau kemlanding. Hasil survei tim dari Perhutani KPH Banyumas Timur di sekitar puncak Gunung Slamet beberapa waktu lalu. Sebelum sampai puncak gunung, pada jarak ratusan meter dari tanah lapang yang tidak ditumbuhi oleh tanaman karena tanahnya berbatu dan dipenuhi material vulkanik. Di bawahnya baru ditumbuhi tanaman perdu yang dikenal sebagai formasi cantigi. "Adanya aktivitas vulkanik yang meningkat menyebabkan ribuan ha formasi cantigi yang melingkari gunung mengalami kerusakan," katanya.wilayah setempat masuk dalam petak 58 dengan luas totalnya mencapai sekitar 8.000 ha. Dari luas tersebut, formasi cantigi memiliki luas sekitar 2.000 ha.
Sebagai akibat dari muntahan material tersebut yang mengakibatkan tumbuh-tumbuhan kerdil yang tumbuh di batas vegetasi rusak parah sangat perlu diperbaiki atau ditanami kembali. Untuk itu Perum Perhutani KPH Banyumas Timur sebagai KPH terdekat dengan Puncak Gunung Slamet di bagian selatan dengan dibawah komando langsung Administratur/KKPH Banyumas Timur Pada tanggal 4 Februari 2009 diadakanlah exspedisi "Tafaqur Alam Rimbawan Perhutani Banyumas Timur penanaman puncak gunung slamet" yg diikuti oleh sekitar 50-an orang terdiri dari karyawan KPH banyumas Timur, Pecinta alam beserta masyarakat sekitar.
Dikarenakan medan yang terjal dengan kemiringan hampir sekitar 45 derajat, penanaman dilakukan dengan cara dilempar/disebar menggunakan ketapel agar biji jatuh tepat sasaran pada tempat yang sesuai. Biji yang disebar terdiri dari Kaliandra dsb.
Perjalanan yang membutuhkan waktu jarak tempuh hampir sekitar sehari semalam benar-benar memberikan pengalaman yang berharga bagi kita semua, agar kita harus benar-benar menyadari betapa pentingnya sebuah hubungan simbiosis mutualiasme antara kita dengan alam. Dimana bila tidak kita yang menjaga alam, maka siapa lagi yang akan peduli terhadapnya?
Kita berharap semoga dengan adanya “Tafaqur Alam” ini, dapat menggugah muncul-nya tafaqur-tafaqur alam yang lainnya sehingga issue ttg global warming (pemanasan global) yang menjadi momok dunia dapat kita cegah sedari dini. Semua itu tak lain dan tak bukan adalah untuk kelangsungan anak cucu kita kelak.
Save our forest ‘n future world…

Tidak ada komentar: